Jumat, 31 Oktober 2014

episode 18



    Rahasia besar telah terbongkar,masa-masa sulit bagi Rio untuk meyakinkan orang-orang tersayang bahwa fakta dirinya telah memiliki anak adalah sebuah perjuangan besar yang harus Rio lakukan.diawali dari Rita yang amat sangat mempercayai Rio sebagai anak baik telah tercoreng oleh kesalahan fatal masa lalu Rio.

        ‘’kenapa ibu bisa pingsan?,sekarang dimana ibu?’’[Tanya Rio panic.]

        ‘’ibu sudah siuman,tapi kondisinya belum stabil.ia harus lebih tenang.aku mohon biarkan ibu tenang dulu.’’

Tanpa menghiraukan perkataan Mila,Rio bergegas masuk kedalam kamar untuk menemui Rita.

       ‘’ibu.’’[mendekati Rita yang sudah duduk ditempat tidurnya]



        ‘’apa maksud ibu?’’[Tanya Rio heran]

        ‘’apa benar itu anakmu,anak mila adalah anakmu.semua itu bohong kan,semuanya tidak benarkan!’’[meneteskan air mata]

Rio hanya diam terpaku seraya berlinang air mata.

       ‘’jawab Rio,katakan semua itu bohong,katakan bahwa wanita itu telah menipu ibu dan usir dia dari sini rio.rio…..rio…..rio!’

Membisunya Rio menambah ketakutan kebenaran ucapan Mila tentang status Rima adalah fakta yang tidak dapat terelakan.hujan tangisan mengguyur  wajah mereka,tidak satupun kata terlontar dari mulut Rio.

       ‘’ibu tidak rela rio….ibu tidak rela[menangis histeris seraya memukul pundak Rio].kenapa kamu mengecewakan ibu,apa salah ku sampai harus menerima kenyataan ini ……ya allah!’’[menangis histeris]

       ‘’maafkan aku,maafkan aku.aku memang bukan anak baik,aku selalu membuat ibu kecewa…maafkan aku.’’[memeluk Rita erat]

Kepedihan dari kenyataan pahit yang harus diterima Rita sebagai seorang ibu yang merasa hatinya hancur atas perbuatan buruk anaknya hingga tak mampu menerima semua itu,pun dirasakan Mila sebagai anak yang telah berdosa mengecewakan orang tuanya.penyesalan terbesar Mila dalam hidupnya adalah ketidak baktian dirinya sebagai anak yang sangat dicintai mereka walau Mila hanya anak angkat.kasih sayang kedua orang tua Mila harus dibalas dengan kepedihan mendalam yang mengakibatkan lubang dihati.kalimat yang tidak pernah Mila lupakan dikala mereka mengetahui kenyataan bahwa anak itu bukan hasil dari suami sah Mila melainkan dari pria lain,kalimat dari luapan kekecewaan terbesar kepada seorang anak yang seharusnya menjadi kebanggaan.

      ‘’kamu berhasil membuat hati kami hancur,kasih sayang yang kami beri seperti anak kandung kenapa harus kau balas seperti ini.sakit Mila,sakit[menunjuk kedada].kau telah mencoreng muka kami,kau tidak pantas menjadi anak kami.pergi,pergi dan jangan pernah kembali.kami bukan lagi orang tuamu.bawa anakmu dan jangan muncul dihadapan kami.’’[ucap ibu Mila]

      ‘’ibu,ayah.maafkan aku.aku juga tidak tahu kalau akhirnya seperti ini.jika aku tahu aku juga tidak akan mau melakukannya ayah…ibu.ini memang kesalahanku,tapi aku mohon jangan buang aku.aku sangat mencintai kalian.aku menganggap kalian orang tua kandungku,maafkan aku ibu…ayah.’’[berlutut dikaki mereka]

       ‘’kami tidak sudi mempunyai anak yang telah mencoreng muka kami,mempermalukan nama baik keluarga ini.mertuamu saja tidak mau menerimamu.pergi dari sini.’’[mendorong Mila hingga terjatuh]

Tangisan pun mengalir kembali diwajah Mila mengenang peristiwa menyayat hati.Mila menyadari betapa sakitnya dikecewakan oleh orang yang begitu dicintai,rasa sakit yang kini dirasakan Rita sama persis rasa sakit orang tua Mila pada saat itu.

Rio keluar dari kamar  dengan wajah lesu seakan tak bertenaga,tubuhnya gontai tidak dapat berdiri tegak hingga akhirnya Rio terduduk lemas penuh rasa lelah.melihat keadaan Rio,Mila berusaha menguatkan hati Rio,namun belum sempat Mila membuka suara,Rio menatap Mila tajam.

      ‘’kenapa harus kau yang mengatakannya?,aku sudah pernah bilang,mohon tunggu.aku tidak akan kabur dari tanggung jawab ini.tanpa kau desak pun aku akan mengakui Rima anak kandungku.aku hanya minta waktu untuk menjelaskan semuanya ini sama mereka.’’[ucap Rio bernada tinggi,mulai emosi]

         ‘’aku mengerti keadaanmu,aku mengerti perasaanmu.tapi aku tidak bisa menunggu.rima dalam bahaya jika aku menunggu keputusan darimu.aku juga harus menyelamatkan anakku satu-satunya,darah dagingku,hidupku.aku tidak bisa hidup tanpa rima…..!.aku terpaksa memberitahu ibumu soal Rima.aku tidak punya pilihan lain.’’

Rio menundukan kepala seraya memegang keningnya yang terasa pusing.

           ‘’aku ingin menuruti semua perintahmu,aku ingin menunggu sampai kamu siap memberitahu kenyataan ini,tapi keadaan memaksaku.renternir itu menculik rima sebagai jaminan aku harus pergi bekerja diluar negeri untuk melunasi hutang itu.jika aku tidak pergi,rima akan dijual sebagai pengganti hutang-hutangku.berkali-kali aku hubungi kamu,tapi tidak pernah diangkat.demi keselamatan rima,kuputuskan menyelamatkan rima dengan caraku.untungnya aku dan rima selamat dari preman itu,tapi aku tidak yakin renternir itu berhenti mengejarku.aku tinggalkan rumah kontrakan dan hanya disini kami bisa berteduh.jika aku tidak mengungkapkan kebenaran tentang rima,ibumu tidak akan mengijinkan aku menginjak rumah ini.aku hanya berusaha menyelamatkan anakku,apa aku salah aku berjuang untuk anak ku?’’[Mila kembali meneteskan air mata]

Tanpa mereka sadari,Rima terbangun saat Rio berucap cukup keras dan dengan jelas mendengar sebuah pengakuan yang meruntuhkan semua anggapan Rima bahwa ibunya telah berbohong tentang dirinya.namun bukan pemberontakan yang ditujukan Rima,dengan sikap tenangnya,Rima menghampiri mereka untuk meyakinkan hatinya bahwa dirinya adalah anak kandung Rio.

     ‘’mamah.’’[ucap Rima berjalan menghampiri Mila dan Rio]

      ‘’kamu sudah bangun!,sini sayang..’’[ucap Mila membentangkan tangan hendak memeluk Rima sambil tersenyum]

       ‘’mah,berarti ucapan mama tadi nggak bohong ya.aku,bukan anak papah didi tapi anak om Rio.benar kan,semua yang aku dengar tadi saat om bilang aku anak om.semua itu benar?’’[Rima berlinang air mata]

       ‘’iya.semua itu benar.kamu……kamu anak kandung saya.’’[jawab Rio]

       ‘’kenapa?.mah,kenapa harus papah didi yang jadi ayahku kalau memang aku anak kandung om Rio.kenapa om Rio nggak bersama mama kalau memang om tahu aku anak kandung om.apa aku nggak disukai om,sampai om nggak mau nikahin mama.’’[meneteskan air mata]

        ‘’bukan anakku,bukan seperti itu.semua ini mama yang salah.om rio nggak salah,semua ini kesalahan mama.mama bisa jelaskan sama kamu tapi nggak sekarang,kamu akan mengerti jika kamu sudah dewasa nanti.’’

        ‘’kenapa harus tunggu aku dewasa,sekarang saja aku baru mengetahui ayah kandungku yang sebenarnya,kenapa harus nunggu lagi buat tahu alasannya.biarpun aku tahu siapa yang salah,aku akan tetap anggap papah didi papahku,aku nggak mau lupain papah didi.’’[menangis histeris]

         ‘’anakku.kamu nggak perlu lupain papah,nggak perlu.hanya saja kamu harus tahu kenyataan ini,hanya itu.’’[merangkul erat Rima sambil menangis]
Air mata pun kembali membasahi wajah Rio.tergores hati mendengar pernyataan Rima bahwa ayahnya adalah  Didi seorang.sebagai seorang ayah kandung yang bahkan belum mengucapkan kata anakku dan merangkulnya,sudah terlebih dahulu mendapat penolakan secara halus.

     Penantian panjang menunggu hasil operasi Kartika membuahkan jawaban membahagiakan.senyum lebar serta rasa syukur mendalam terpancar jelas diwajah Farah,Nana dan teman-temannya yang setia menunggu hingga Kartika dipindahkan dikamar rawat.keputus asaan,ketakutan-ketakutan Kartika berjuang menghadapi penyakit telah dilewati namun awan mendung belum dapat pergi dari kehidupan percintaannya.pertahanan cintanya akan teruji kembali dengan satu kenyataan yang belum terungkap.
bersambung

Kamis, 30 Oktober 2014

episode 17



 Emosi Rita terpancing saat melihat Mila berada didepan rumahnya membawa koper dan menggandeng seorang anak.emosinya memuncak ketika Mila kukuh meminta ijin tinggal dirumahnya hingga ia bertemu Rio.keributan pun terjadi,cacian terlontar lantang dari bibir Rita.

        ‘’dasar perempuan jalang,pergi dari sini.saya tidak akan mengijinkan wanita jalang sepertimu menginjak rumah saya.pergi dan jangan pernah kembali.’’[teriak Rita emosi]

     ‘’jangan bentak mama.mama nggak salah.’’[ucap Rima menatap Rita tajam]

      ‘’itu anakmu?...oh,sekarang saya mengerti kenapa kamu ngotot sekali ingin bertemu Rio.kamu punya anak dan suami kamu menelantarkan kamu,satu satunya yang kamu kenal hanya rio dan kamu mencoba merayu dia agar mau menerima kamu lagi.’’

        ‘’suami saya tidak pernah menelantarkan saya,jika suami saya masih hidup saya tidak akan pernah kembali kesini.tujuan saya menemui rio karena Rima.ia alasan satu satunya saya menemui rio.’’

         ‘’untuk apa,apa hubungannya rio dengan anak mu ini?’’

        ‘’saya tidak akan mengatakannya sebelum bertemu rio.’’

        ‘’itu hanya alasanmu saja.saya tidak mau berdebat denganmu.waktu saya sudah terbuang banyak.jika kamu memaksa untuk tetap disini,saya akan panggil  satpam komplek ini.’’[melangkah pergi]

         ‘’saya mohon bu,biarkan saya disini,paling tidak demi rima,ia masih kecil.saya tidak punya tempat tinggal lagi.satu satunya tempat yang saya tahu hanya disini.ibu saya mohon.’’[berlutut dihadapan Rita]

           ‘’jangan panggil saya sebutan ibu oleh mulut kotormu itu dan jangan buat saya malu dengan sikap mu seperti ini.berdiri dan pergi dari sini.’’

         ‘’tidak ,saya tidak akan pergi.’’

          ‘’mah[menarik tangan mila].ngapain mama tetap mau disini kalau ibu ini ngusir kita.kita cari tempat lain aja mah.ayo mah berdiri.’’[ucap rima menangis]

           ‘’kita harus tinggal disini Rima.mama nggak punya tempat tinggal lagi.’’

Melihat tiba-tiba satpam sedang berkeliling,kesempatan Rita untuk mengusir Mila.

          ‘’pak,tolong saya sebentar.’’[teriak Rita memanggil satpam dari kejauhan]

Satpam itu pun menanggapi panggilan Rita dan bergegas menghampirinya.melihat satpam itu semakin dekat dan Mila tidak dapat pergi dari rumah rio karena tidak mempunyai tujuan lain selain rumah rio,tidak ada cara lain selain mengungkapkan status Rima dihadapan Rita tanpa menyadari Rima akan mendengar kenyataan itu.

           ‘’maafkan aku rio,aku harus melakukannya.’’[ucap Mila dalam hati,berlinang air mata]

         ‘’ibu ingin tahu alasan sebenarnya aku begitu kukuh ingin bertemu rio?.’’[Mila berdiri]

          ‘’jangan banyak alasan lagi,sebelum satpam itu mengusir kamu dengan paksa,lebih baik kamu pergi dengan terhormat sekarang juga.’’

         ‘’rima cucu ibu,anak rio dan saya.ibu masih mau mengusir cucu ibu sendiri,kalau ibu tidak percaya,saya berani melakukan apapun untuk membuktikan bahwa rima anak rio.rio pun sudah tahu kenyataan ini.’’

Bagai tersambar petir disiang hari,Rita hanya menatap tidak percaya.sahutan satpam yang berkali-kali menyapa Rita  tidak didengar,beberapa detik kemudian tiba-tiba Rita terkulai lemas tak sadarkan diri.dibantu oleh satpam,Rita segera dibawa kedalam rumah bersama Mila yang begitu panic melihat Rita tergolek tak sadarkan diri.satpam itupun bergegas memanggil dokter klinik terdekat,sedangkan Mila mempersiapkan obat untuk menyadarkan Rita.menyadari bahwa Rima telah mendengar semuanya,Mila segera menghampiri Rima yang terduduk diam disofa dengan deraian air mata.

         ‘’Rima.kenapa kamu menangis nak?,kamu nggak perlu khawatir,ibu itu…..’’

         ‘’kenapa mama bohong.kenapa harus bohong sama ibu itu.’’[ucap Rima lemas]

        ‘’kamu masih berfikir mama berbohong tentang ucapan mama tadi?’’

        ‘’aku anaknya papah Didi kan.sejak aku bayi sampai ayah nggak ada,aku tinggal sama papah,nggak mungkin kan kalau tiba-tiba mama bilang kalau aku anak om Rio.mama pasti bohong supaya bisa tinggal disini.kenapa sih mah,kenapa mama pengen banget tinggal disini,kenapa nggak cari tempat lain mah.aku nggak mau tinggal disini.’’[menangis terisak-isak]

            ‘’anakku[memeluk Rima sambil menetaskan air mata].mama tahu ini berat untuk mu,sangat sulit untuk menerima kenyataan ini.suka nggak suka kamu harus menerima ini.maafkan mama selalu membuat kamu nggak nyaman.[melepas pelukan,menghapus air mata Rima].sekarang kamu istirahat dulu,kamu pasti cape kan.ayo mama antar kekamar.’’

       Suasana hening penuh harap-harap cemas masih berkecamuk dihati mereka yang menunggu operasi Kartika.kecemasan pun terpancar jelas dari bahasa tubuh Rio yang tidak dapat duduk diam.melihat kecemasan Rio,Farah mendekati Rio untuk menenangkannya.

         ‘’kamu harus tenang,saat ini yang bisa kita lakukan hanya doa,meminta kelancaran operasinya.ayo duduk.’’[ucap Farah menenangkan Rio]

         ‘’iya bu.[Rio duduk]’’

          ‘’kamu sudah hubungi ibu kamu soal kartika dioperasi?’’

        ‘’sudah,satu jam yang lalu saya hubungi ibu,seharusnya sekarang sudah sampai!

        ‘’mungkin sedang dalam perjalanan.’’

         ‘’mungkin.’’

Waktu terus berjalan,setiap menit terbuang tanpa hasil.operasi belum juga usai,tingkat ketegangan pun meninggi.kecemasan akan Rita yang tak kunjung  datang pun mulai dirasakan Rio.

           ‘’ibu juga kenapa belum datang juga sih,harusnya sudah sampai .’’[ucap Rio kesal dalam hati]

Rio memutuskan menghubungi Rita.betapa terkejutnya saat panggilan tersambung,bukan suara ibunya yang menjawab melainkan suara Mila.lebih megejutkan Rio ketika Mila mengungkapkan fakta tentang kondisi Rita.tanpa basa-basi,Rio bergegas meninggalkan rumah sakit hingga menimbulkan kecurigaan bagi Farah dan Nana.

         ‘’kenapa tiba-tiba dia pergi?’’[ucap Nana heran]

        ‘’ibu juga tidak tahu.sehabis angkat telpon,reaksinya seperti itu.’’

         ‘’aku telpon dia saja’’

         ‘’tidak perlu.mungkin rio ada masalah lain yang tidak bisa dijelaskan sekarang.kita focus kekartika saja.’’
bersambung

Sabtu, 25 Oktober 2014

episode 16



             Waktu berjalan tanpa henti hingga tiba hari baru dengan berbagai kisah baru.kisah baru pun akan dilewati Kartika paska operasi yang akan segera dilaksanakan beberapa jam lagi.tidak hanya Rio,nana dan Farah pun memberi semangat dan doa untuk mempersiapkan mental Kartika.kebaikan hati Kartika tanpa mengharapkan imbalan terbukti dari banyaknya rekan kerja yang datang untuk memberi semangat dan doa untuk kelancaran operasi.

       ‘’kamu ingin kami menjadi orang jahat,orang yang tidak memperdulikan teman dekat yang sedang mengalami kesulitan.apa arti teman bagi kamu jika masalah mu kau telan sendiri hingga  hampir putus asa.apa kami tidak berarti dalam hidupmu sampai kau berfikir sempit,berfikir hanya kau yang paling tersiksa dan ingin segera mengakhirinya dengan cara bodoh?.aku tahu semua dari Nana dan kami pun ikut merasakan kepedihan yang kamu rasakan.’’[ucap Rina serius]

         ‘’iya tik,elo bukan sekedar rekan kerja,dimata kami,elo keluarga kami.elo ingat saat gue punya masalah,elo yang buat gue kuat,karena lo,rumah tangga gue selamat.’’[ucap Hera]

         ‘’bukan hanya Hera yang mendapat bantuan ,Sisil,Mirna,Jea pun pernah merasakan dampak positif dari kasih sayang lo.kami semua disini karena kami sayang sama lo,kami ingin menunjukkan bahwa lo tidak sendiri,elo punya orang-orang yang menyayangi lo dan mereka ingin selalu melihat lo.lo harus kuat seperti semua nasihat-nasihat lo untuk hidup kami,elo harus berjuang melawan sakit ini karena kita semua disini akan selalu medampingi lo.jangan menyerah.’’[ucap dea]

           ‘’lihat kan,bukan hanya aku yang selalu ingin melihat kamu didunia ini.setiap orang yang disayang tidak akan rela meninggalkannya.kita wajib berjuang.’’[tambah Rio]

           ‘’terima kasih…terima kasih semuanya.’’[ucap Kartika terharu]

Keberuntungan Kartika memiliki banyak orang-orang terkasih memberi kekuatan hati untuk semangat hidupnya,tidak demikian dengan Mila.tanpa seorangpun yang memberi kekuatan dalam menghadapi masalah besar,Mila harus berjuang seorang diri untuk keselamatan Rima.kekuatan terbesar dalam hatinya adalah putri satu-satunya.dengan ketetapan Hati,Mila beranjak keluar rumah dengan membawa koper besar.

          ‘’kamu harus kuat sayang.mama akan datang.mama pasti datang.’’[ucap Mila dalam hati seraya meneteskan air mata]

Tepat pukul Sepuluh,Mila tiba disebuah bandara yang sudah ditentukan oleh dua pria suruhan bos renternir.sesuai perjanjian,mereka pun telah tiba bersama Rima.spontan Mila berlari mendekati Rima dan memeluk erat dengan deraian air mata kerinduan.

         ‘’mama,aku takut.aku takut.’’

         ‘’tenang sayang,kamu nggak perlu takut lagi,ada mama disini.’’[merangkul erat penuh tangis]

         ‘’ini tiketnya.cepat,sudah waktunya pergi.’’[ucap pria bertubuh besar]

         ‘’mama mau kemana?’’

         ‘’tunggu dulu.kalau saya pergi seperti ini,saya tidak percaya anak saya akan selamat.bisa saja kalian membawa anak ini dan melakukan sesuatu terhadap Rima.saya harus pastikan dulu rima aman.’’

         ‘’anak lo akan dikirim kepanti asuhan.[mengeluarkan alamat rumah panti].hubungi saja panti ini kalau lo nggak  percaya.setelah lo tiba disana,lo bisa berkomunikasi dengan anak lo lewat nomor telpon panti ini.’’

          ‘’mama nggak boleh pergi,aku nggak mau pisah sama mama,aku mau ikut mama.’’[memegang erat tangan Mila]

         ‘’eh,asal lu tahu,mama lo itu punya banyak utang,ia harus pergi buat lunasi hutang-hutangnya.’’

         ‘’biarkan Rima mengantar saya sampai masuk.’’

          ‘’mama bilang mama nggak mau jauh dari Rima,kenapa mama mau pergi ninggalin aku.aku ikut mama aja ya.aku mau bantuin mama.’’[menangis]

         ‘’maafkan mama nak.mama selalu menyusahkan kamu.’’[meneteskan air mata]

        ‘’cepat.’’

Dengan berat Hati,Mila melangkah perlahan mendekati loket keberangkatan penuh air mata seraya menggenggam erat tangan Rima.tiba giliran Mila menyerahkan tiket kepada petugas,sejenak Mila diam terpaku menatap Rima yang tidak jua melepas genggaman Mila.dengan penuh keberanian,Mila bertindak.dengan genggaman erat,Mila berlari meninggalkan loket untuk keluar bandara.dua pria itu pun segera mengejar mereka.Mila dan Rima berusaha lari sekencang mungkin untuk menghindari dua pria yang semakin dekat.hampir mendekati pintu keluar bandara,Rima tersandung dan jatuh.

           ‘’kamu tidak apa-apa?’’

           ‘’sakit mah,kakiku sakit nggak bisa jalan.’’

          ‘’mama gendong.’’

Kesempatan besar bagi dua pria yang semakin dekat melihat Mila berhenti hendak menggendong Rima.sayangnya gerak Mila terlalu lamban dibanding dua pria itu.baru saja hendak berlari kembali,mereka sudah lebih dulu menarik kaki Rima hingga Mila dan Rima terjatuh.perebutan Rima pun terjadi,kekrisuhan telah menarik perhatian seisi bandara.tanpa memperdulikan banyak orang,dua pria itu berusaha melepas tangan Mila yang memegang erat tangan Rima.

         ‘’saya mohon jangan bawa anak saya.saya pasti membayarnya,tapi jangan pisahkan saya.beri saya kesempatan.’’[teriak Mila seraya menangis]

        ‘’gua nggak percaya sama lo,urusan lo sama bos kami.’’

Genggaman Mila semakin lemah karena tenaga dua pria itu lebih besar darinya,hampir Mila kehilangan genggaman tangan Rima,Mila teriak meminta tolong kepada sekeliling yang memperhatikan mereka.tidak lama petugas pun datang.

         ‘’tolong pak,tolong saya,mereka mau menculik anak saya.’’

Tanpa memberi penjalasan,dua pria itu pun ditangkap.

         ‘’mari ibu ikut kami untuk memberi penjelasan.’’[ucap salah satu petugas]

Setelah memberi keterangan,petugas memperbolehkan Mila pergi.namun tidak bagi dua pria itu.setelah pengakuan Mila bahwa dua pria itu melakukan percobaan penculikan ditambah bukti dari rekaman cctv bahwa sempat terjadi aksi perebutan anak dengan ibunya,lebih memberatkan tuduhan terhadap dua pria itu hingga tidak dapat membela diri.Mila pun terbebas dari kejaran dua pria itu,namun bukan berarti ia akan terbebas dari hutang.rasa cemas akan ada orang lain suruhan bos renternir untuk mengejar Mila sudah tebayang dipikirannya,namun demi menyelamatkan anak tercintanya,Mila rela menempuh bahaya apapun.salah satu cara Mila untuk tidak ditemukan oleh renternir tersebut,Mila memilih meninggalkan rumah kontrakannya dan mencari singgahan baru.

          ‘’sayang,sekarang kita sudah aman,kamu tidak perlu takut lagi ya.’’

          ‘’iya mah.mama janji jangan pergi lagi.aku nggak mau ditinggal mama.’’

           ‘’iya sayang,mama nggak akan ninggalin kamu.mama akan selalu bersama kamu.’’

Penuh rasa cinta,Mila mengecup kening Rima seraya meneteskan air mata.sejenak hati Mila tenang telah terlepas dari bahaya ,namun ancaman keselamatan nyawa mereka belum terlepas dari belenggu bos Renternir yang semakin geram setelah mengetahui kenyataan bahwa dua orang suruhannya telah gagal mengirim Mila pergi.seperti firasat Mila bahwa renternir itu tidak dapat dipercaya,tujuan bos renternir mengirim Mila keluar negeri dengan modus memberi pekerjaan untuk melunasi hutang-hutang Mila hanya sebuah kedok agar Mila mau pergi.dibalik semua kedok itu,bos renternir telah memiliki kesepakatan terhadap orang yang akan membeli para wanita cantik untuk dijadikan wanita malam di sebuah klub.

         Tiba waktu jadwal operasi Kartika,para suster segera membawa Kartika keruang operasi dengan didampingi Rio.tak lepas tangan Kartika menggenggam tangan Rio hingga depan pintu ruang operasi.

         ‘’yakin dan berdoalah,operasi ini akan berjalan lancar.aku disini menunggumu.’’

Tanpa berkata,Kartika tersenyum lirih seraya melepas genggaman Rio dan Kartika masuk ruang operasi,pintu pun ditutup.masa-masa tegang telah dimulai menunggu detik demi detik operasi yang sedang berlangsung.tidak ada kata,tidak ada suara.hanya rasa cemas yang terpancar dari wajah mereka dengan suasana hening.
Rasa cemas akan nasib Rima pun tengah dirasakan Mila dalam perjalanan menuju rumah Rio.setelah kehilangan tempat tinggal,Rima pun harus kehilangan masa depannya jika Mila tidak segera menyelesaikan masalahnya.satu-satu nya cara untuk menyelamatkan Rima hanyalah Rio.untuk itu Mila memberanikan diri datang kerumah Rio walau sudah terbayang resiko  yang akan terjadi.

         ‘’berhenti pak,disini.’’[menunjukan rumah yang dituju]

         ‘’ayo sayang.’’

        ‘’ini rumah siapa?,kita nggak pulang kerumah?’’[Tanya rima penasaran]

        ‘’untuk sementara kita nginap disini.ini rumah temen mama,tidak apa-apa ayo.’’

Mereka pun segera turun dari taksi setelah sebelumnya membayar tarif.

        ‘’ayo masuk.’’[menggandeng tangan Rima]

Belum sempat membuka pintu gerbang,Riana keluar rumah hendak pergi.melihat wanita yang dibencinya berada didepan pintu gerbang rumahnya dengan seorang anak dan tas koper besar,spontan menimbulkan kecurigaan hingga emosinya pun terpancing.

         ‘’untuk apa kamu kesini?.’’[Tanya Riana sinis]

         ‘’saya ingin bertemu Rio.saya mohon kali ini jangan larang saya,karena saya akan tetap disini sampai bertemu Rio.’’

         ‘’kamu memang wanita tidak tahu malu.apa rio tidak mengatakan kepada kamu kalau ia sudah bertunnagan dan akan segera menikah.biar kau rayu dia dengan segala yang kau punya ditubuhmu,anakku tidak akan pernah kembali kepadamu.ia sudah berubah.’’

          ‘’terserah ibu mau mencaci maki saya.saya tidak peduli,dan saya tidak peduli dengan tunangannya.urusan saya sama Rio.saya mohon ijinkan saya menunggu rio sampai rio datang’’
Bersambung…….