Minggu, 03 Mei 2015

episode 33



         Dikala Rio dan Kartika sudah menetapkan hati mereka untuk menerima keputusan mereka dan Farah serta Rita sebagai orang tua hanya bisa pasrah menerima keputusan mereka,dipihak lain masih tersimpan asa atas hubungan  Rio dan Kartika.selain Nana yang masih menyimpan asa itu,Mila pun memiliki asa kepada Rio dan Kartika.merasa  dirinya sebagai penyebab perpisahan mereka,Mila memberanikan diri bertemu Kartika dan mengajak Kartika bicara wwalau kemungkinan Tika mau diajak bicara sangat kecil namun harapan itu masih dimiliki Mila.cara Mila agar Kartika menemui Mila dengan mneggunakan ibu Farah.dengan kedatangan Mila kepanti asuhan Farah,Mila berharap dapat meluruskan semua yang telah terjadi antara dirinya,Rio dan perpisahan Tika dengan Rio.setelah Rima pulang sekolah,Mila mengajak Rima berkunjung kerumah panti tempat Mila tumbuh bersama anak-anak panti.Rima pun antusias ingin melihat suasana rumah panti yang digambarkan Mila bahwa rumah panti adalah tempat memupuk asa dan kebahagiaan dalam kebersamaan.

tiba dirumah panti,ibu Farah sempat terkejut melihat Mila datang tanpa kabar terlebih dahulu,namun Farah menyambut baik kedatangan Mila dengan merangkul Mila penuh air mata kebahagiaan.

       "ibu bahagia sekali melihat kamu berkunjung kemari."[ucap Farah sembari menyuguhkan secangkir minuman teh manis]

       "aku ingin memperkenalkan rima tempatku berasal.dan syukurnya Rima mau diajak kesini."

       "jadi omah yang ngurus mama dari kecil ya."                                                                               
        "saya senang sekali kamu mau panggil saya omah."

        "kata mama,omah seperti ibu bagi mama,jadi aku panggil omah dong."

        "iya sayang,omah mengurus ibu mu sampai ia sudah bisa makan sendiri,mandi sendiri.ibu mu orang yang baik,penurut dan pintar.namun omah tidak bisa mengurusnya hingga ia dewasa,karena ada orang tua lainnya yang menyayangi ibumu dan bersedia memberi ibumu kesempatan memiliki seornag ayah dan ibu.kamu pasti sudah mengetahuinya kan."

        "maksud omah,omah sama opah yang udah ngusir mama sama aku waktu mama nggak punya tempat tinggal setelah ayah Didi nggak ada.kayaknya mah opah itu nggak sayang sama mamah,buktinya mereka tega ngusir anaknya."

       "Rima...!,jangan bicara seperti itu”[tegur Mila keras]

       "apa benar seperti itu Mila?"

       "iya[Mila berlinang air mata].karena kesalahanku,mereka mengusirku,aku memang pantas diusir karena aku mencoreng nama baik keluarga,aku melukai harga diri mereka dengan kelakuan ku.ini hukuman untuk ku."

        "kenapa kamu tidak kembali kerumah ini,jika saat itu ibu tahu,ibu akan langsung bawa kamu kesini,ibu akan suruh kamu tinggal disini bersama anakmu,membesarkan anakmu.kenapa kamu tidak terfikirkan untuk kemari?"

        "banyak perasaan yang saat itu aku rasakan sampai aku tidak terfikirkan kembali kerumah ini.saat itu yang kufikirkan hanay Rima,bagaimana aku bisa membesarkan Rima seorang diri,bagaimana dia akan berkembang,hanya itu yang selalu kufikirkan."

         "pasti perjuanganmu sangat berat mengurus anak seorang diri tidak satupun keluarga mendukungmu.sekarang kamu tinggal dimana?"

         "ada teman yang sangat baik,ia bersedia aku tinggal bersamanya,dan ia juga yang membantu ku mendapatkan pekerjaan yang bisa menghidupi anak ku."

         "syukurlah.tapi kalau kamu mau tinggal disini,ibu dengan senang hati menerima kamu."

         "mama tinggal disini aja,aku juga mau tinggal disini,kayaknya banyak teman disini."

         "benar sekali Rima,disini kamu bisa bermain,belajar bersama."[ucap Farah]

         "kamu mau main sama mereka?,main sana,kamu tahu kan cara berkenalan dengan baik."

        ''iya mah,aku main dulu ya.''

Rima pun beranjak dari sofa,segera mendekati sekelompok anak-anak sebaya sedang bermain lompat tali dihalaman depan rumah.kesempatan itu pun dipakai Mila untuk mulai berbicara tentang Kartika.

          ''ibu pasti sudah tahu tentang ayah kandung Rima.''

         "iya,Nana dan Tika sudah menjelaskan semua nya."

         "pasti Tika sangat membenciku,dua kali hatinya tersakiti olehku.aku juga tidak dapat membayangkan semua ini bisa terjadi.tika mencintai pria yang dulu pernah kucintai bahkan hubungan kami lebih dari sekedar kekasih biasa.aku sangat mengerti perasaan tika saat ini."

            "semua yang terjadi dalam hidup ini adalah sebuah takdir,dari semua takdir itu pasti mengandung hikmah didalamnya,tinggal kita sebagai manusia bisa atau tidak mengambil hikmah dari semua yang telah terjadi.takdir antara kamu,Rio dan tika dipertemukan bukan tanpa maksud.ibu yakin,ada hikmah dibalik takdir kalian."

          ''walau aku tidak yakin berhasil,aku masih ingin mencoba.aku ingin menebus kesalahanku.ibu mau kan membantuku untuk bertemu Tika,aku hanya perlu bicara dengannya empat mata."

untuk kebaikan Kartika dan Mila,Farah bersedia membantu Mila mempertemukan mereka dirumah panti.hanya dengan alasan bahwa Farah ingin bertemu Tika dan Nana dalam acara makan bersama,Tika dan Nana memenuhi undangan itu tanpa curiga.tepat pulang jam kerja,mereka pun datang kerumah panti.

          "terima kasih kalian mau datang.ibu kangen ingin kumpul bersama kalian.hari ini ibu sedang senang karena anak-anak ibu kembali berkumpul,untuk ibu punya inisiatif membuat acara ini.ayo kita langsung kemeja makan,anak-anak sudah berkumpul."

tanpa curiga,mereka pun menuju meja makan.Rima yang melihat Tika dan Nana terlebih dahulu,memanggil mereka dengan penuh senyum ceria.
          
           "tante Tika,tante Nana!"[ucap Rima melambaikan tangan kearah tika dan nana]

 Tika dan Nana pun terkejut melihat Rima dan Mila berada dirumah Farah.Mila      menghampiri Tika dan Nana lalu menyapa mereka dengan lembut.

          "apa kabar?,aku senang kalian mau datang.ayo kita duduk,ibu dan aku sudah masak banyak semata-mata untuk menyambut kami.tujuan ibu melakukan ini hanya untuk bersilahturahmi."

        bersambung.....




Sabtu, 02 Mei 2015

episode 32


Rio berjalan menjauh dari Kartika,namun langkahnya kembali terhenti dan berbalik kembali melihat Kartika masih berdiri didepan pintu membelakangi Rio.

          “kenapa kamu bisa berkata itu,aku tahu hati mu pasti sakit.air matamu yang membuktikan semuanya....![ucap Rio dengan nada kencang].baiklah kalau memang ini yang kau inginkan,aku terima pilihanmu dan aku akan mundur.aku juga akan berusaha melupakanmu,entah apa alasanmu yang sebenarnya,aku tidak lagi ingin mengetahuinya.mulai saat ini.....kita benar-benar berakhir...!.”[Rio berlinang air mata]

Rio kembali berjalan masuk kedalam mobil,kali ini Rio pergi dengan segenap keteguhan hatinya menerima pilihan Kartika.Rio mengetahui pasti hati Kartika bahwa ia masih memiliki cinta yang sangat besar namun keadaan memaksa Kartika untuk mundur memperjuangkan cintanya,perasaan itu pun dirasakan Rio.untuk itu Rio mengambil sikap tegas menyudahi hubungan itu tanpa mau berjuang kembali mendapatkan cinta Kartika seperti yang diinginkan Kartika.

             Fajar menyinsing,seperti biasa Rita menyiapkan sarapan untuk Rio,namun ada yang berbeda dari ekspresi wajah Rita.setelah mengutarakan isi hatinya kepada Mila dan meminta keputusan dari Mila,Rita sedikit berlega hati atas jawaban yang telah diberikan Mila.jawaban yang sangat memuaskan hati Rita hingga Rita dapat tersenyum kembali.tidak lama Rio keluar kamar sudah berpakaian rapih siap berangkat kantor,Rio menemui Rita yang sedang menata makanan dimeja makan untuk berpamitan.melihat berbagai menu sarapan faforit Rio telah dihidangkan,menimbulkan pertanyaan dibenak Rio,ditambah ekspresi wajah Rita yang begitu ceria menyapa Rio dan menyuruhnya duduk untuk sarapan.

         “sepertinya ibu sudha lebih baik,baguslah kalau ibu sudah nggak sedih lagi.”

         “ibu seperti ini karena hati ibu sudah lega.”

         “syukurlah kalau ibu sudah mau menerima kenyataan bahwa tika tidak jadi menantu ibu.”
        “kamu bicara apa?,jangan menyerah gitu dong,kamu dengan kartika mempunyai harapan besar untuk bisa kembali bersama.ibu yakin sertaus persen.”

         “dari mana ibu dapat keyakinan itu?”[tanya Rio heran]

         “kemarin ibu menemui Mila,ibu tanya langsung soal alasan Tika menyerah dan keinginannya menyatukan mu dengan Mila demi Rima.Mila menjawab itu tidak akan terjadi,Mila tidak lagi memiliki perasaan apapun dnegan mu selain hanya status kalian sebagai ayah ibu bagi Rima.biar pun Rima menginginkan Mila dan kamu bersatu dalam ikatan pernikahan,Mila tidak akan memenuhinya,Mila tahu cara membujuk Rima dan Mila yakin Rima akan mengerti.hati ibu lega sekali mendengar Mila menyakinkan hal itu,kini tinggal kamu meyakinkan Kartika untuk kembali.ibu yakin Tika akan menerima mu kembali bila ia tahu bahwa Mila tidak akan menikah denganmu.”

        “aku rasa tidak bisa,aku tahu alasan sebenarnya.Tika takut menjadi orang ketiga dibalik kebahagiaan yang tengah Rima rasakan saat ini.Rima bahagia memiliki ayah dan ibu,bila Tika hadir ditengah kebahagiaan itu,Tika takut Rima tidak menyukainya.aku merasakan itu dari matanya.ia masih mencintaiku,namun ia tidak snaggup menghadapi kenyataan itu,untuk itu ia memillih menyerah dan aku...juga akan menyerah meyakinkannya.”

          “kamu pasti bergurau,dari mana kamu bisa tahu bahwa itu alasan Tika yang sebenarnya?”

          “aku sudah membuktikannya semalam.aku datang kerumahnya setelah Nana memberitahu bahwa tika sangat tersiksa mengambil keputusan itu.perkataan Nana benar,Tika masih memiliki cinta ku tapi ia bersikeras ingin menyudahinya.aku tidak bisa memaksanya bu,itu pilihannya,walau sakit itu yang harus diterimanya dan aku pun ingin menghormati keputusannya.seiring berjalan waktu kami pasti bisa melupakan cinta itu.bu,maafkan aku tidak bisa membahagiakan ibu,aku selalu membuat ibu menangis,namun kali ini aku mohon ibu juga bisa menerimanya.seperti saat-saat aku berusaha melupakan Mila,sekarang aku juga akan berusaha melupakan Tika.ibu doakan saja agar anak mu ini mendapat pengganti yang lebih baik.”[Rio tersenyum meyakinkan Rita bahwa ia berusaha baik-baik saja]

          “Rio...![Rita memeluk Rio seraya meneteskan air mata]

Pupus sudah harapan Rita,semua usaha yang telah Rita lakukan pada akhirnya hanya sebuah kesia-siaan.Rio maupun Kartika sudah memutuskan mengakhiri hubungan mereka dan keputusan itu tidak akan bisa diubah oleh siapapun terkecuali keinginan mereka sendiri.kini Rita hanya bisa menerima keputusan Rio dengan berusaha ikhlas dan berserah diri seperti yang telah dilakukan Farah.

Seperti yang telah diutarakan Rio bahwa ia juga akan menyerah dengan hubungan itu,Kartika menegaskan hati bahwa ia pun akan melupakan Rio.dikeluarkan kotak berisi barang-barang kenangan dari Rio,lalu dibuangnya kedalam tong sampah sebagai tanda bahwa hatinya telah siap membuang semua rasa cintanya terhadap Rio dan menata kembali masa depan tanpa harus bersama Rio.tidak jauh berbeda dengan yang Kartika lakukan sebagai bentuk berakhirnya kisah cinta mereka.setibanya dikantor dan hendak memulai pekerjaannya,Rio mendapat telepon dari pengurus rumah Rio diBandung.

         “selamat pagi den Rio,maaf saya mengganggu.ini soal pembeli yang saya bicarakan semalam pak.”

         “oh,iya mang udin,maaf ya saya semalam tidak telpon lagi.bagaimana,orang nya jadi datang?”

         “justru saya ingin memastikan kepada den Rio apa sudha yakin rumah ini dijual,setelah yakin,den bisa langsung menentukan kapan den bisa datang menemui calon pembeli.”

           “saya kan sudah bilang sama mang udin sebelumnya,kenapa mang udin tanya lagi?”

          “maaf atuh den,bukannya saya ragu sama ucapan den Rio tempo hari,namun saya ragu sama tindakan den Rio tempo hari karena sepertinya den Rio mengambil keputusan disaat sedang sedih.karena saya tahu betul den Rio sangat suka rumah ini,saat pertama kali saya disuruh mengurus rumah ini sama den Rio dan den Rio cerita soal rumah ini untuk calon istri den Rio,saya lihat wajah den Rio berseri sekali mencerita kan tentang kekasih den Rio.untuk itu sekarang saya ingin memastikan kembali,saya mah berharap rumah ini tidak dijual,dan berharap den Rio balikan sama kekasih den Rio.aduh maaf pisan den,kalau saya lancang bicara seperti itu.saya mah menyerahkan semua keputusan kepada aden.”

        “saya akan menjualnya mang.sudah tidak ada lagi harapan bagi saya kembali bersamanya,untuk itu secepatnya akan saya jual.bisa berikan nomor ponsel calon pembeli itu,biar saya yang bicara dengannya secara langsung.”

        “oh,iya den nanti saya sms saja ya nomornya.”

         “iya,terima kasih banyak ya mang udin.”

        “sama-sama den Rio,kalau begitu saya tutup dulu ya den.”

Tidak lama setelah menutup ponsel,peringatan sms masuk pun diterima Rio.tak perlu menunggu lama,Rio segera menghubungi nomor ponsel yang sudah tertulis disms dari mang Udin.dan tanpa berbincang lama,Rio memastikan kedatangannya kerumah itu untuk menyelesaikan pengurusan surat dan administrasi esok hari.
bersambung....