Dikala Rio
dan Kartika sudah menetapkan hati mereka untuk menerima keputusan mereka dan
Farah serta Rita sebagai orang tua hanya bisa pasrah menerima keputusan
mereka,dipihak lain masih tersimpan asa atas hubungan Rio dan Kartika.selain Nana yang masih menyimpan
asa itu,Mila pun memiliki asa kepada Rio dan Kartika.merasa dirinya sebagai penyebab perpisahan
mereka,Mila memberanikan diri bertemu Kartika dan mengajak Kartika bicara
wwalau kemungkinan Tika mau diajak bicara sangat kecil namun harapan itu masih
dimiliki Mila.cara Mila agar Kartika menemui Mila dengan mneggunakan ibu
Farah.dengan kedatangan Mila kepanti asuhan Farah,Mila berharap dapat
meluruskan semua yang telah terjadi antara dirinya,Rio dan perpisahan Tika
dengan Rio.setelah Rima pulang sekolah,Mila mengajak Rima berkunjung kerumah
panti tempat Mila tumbuh bersama anak-anak panti.Rima pun antusias ingin
melihat suasana rumah panti yang digambarkan Mila bahwa rumah panti adalah
tempat memupuk asa dan kebahagiaan dalam kebersamaan.
tiba dirumah panti,ibu Farah sempat terkejut melihat Mila
datang tanpa kabar terlebih dahulu,namun Farah menyambut baik kedatangan Mila
dengan merangkul Mila penuh air mata kebahagiaan.
"ibu bahagia sekali melihat kamu berkunjung kemari."[ucap
Farah sembari menyuguhkan secangkir minuman teh manis]
"aku ingin memperkenalkan rima tempatku berasal.dan
syukurnya Rima mau diajak kesini."
"jadi omah yang
ngurus mama dari kecil ya."
"saya senang sekali kamu mau panggil saya omah."
"kata mama,omah seperti ibu bagi mama,jadi aku panggil
omah dong."
"iya sayang,omah mengurus ibu mu sampai ia sudah bisa
makan sendiri,mandi sendiri.ibu mu orang yang baik,penurut dan pintar.namun
omah tidak bisa mengurusnya hingga ia dewasa,karena ada orang tua lainnya yang
menyayangi ibumu dan bersedia memberi ibumu kesempatan memiliki seornag ayah
dan ibu.kamu pasti sudah mengetahuinya kan."
"maksud omah,omah sama opah yang udah ngusir mama sama
aku waktu mama nggak punya tempat tinggal setelah ayah Didi nggak ada.kayaknya
mah opah itu nggak sayang sama mamah,buktinya mereka tega ngusir anaknya."
"Rima...!,jangan bicara seperti itu”[tegur Mila keras]
"apa benar seperti itu Mila?"
"iya[Mila berlinang air mata].karena kesalahanku,mereka
mengusirku,aku memang pantas diusir karena aku mencoreng nama baik keluarga,aku
melukai harga diri mereka dengan kelakuan ku.ini hukuman untuk ku."
"kenapa kamu tidak kembali kerumah ini,jika saat itu ibu
tahu,ibu akan langsung bawa kamu kesini,ibu akan suruh kamu tinggal disini
bersama anakmu,membesarkan anakmu.kenapa kamu tidak terfikirkan untuk kemari?"
"banyak perasaan yang saat itu aku rasakan sampai aku
tidak terfikirkan kembali kerumah ini.saat itu yang kufikirkan hanay
Rima,bagaimana aku bisa membesarkan Rima seorang diri,bagaimana dia akan
berkembang,hanya itu yang selalu kufikirkan."
"pasti perjuanganmu sangat berat mengurus anak seorang
diri tidak satupun keluarga mendukungmu.sekarang kamu tinggal dimana?"
"ada teman yang sangat baik,ia bersedia aku tinggal
bersamanya,dan ia juga yang membantu ku mendapatkan pekerjaan yang bisa menghidupi
anak ku."
"syukurlah.tapi kalau kamu mau tinggal disini,ibu dengan
senang hati menerima kamu."
"mama tinggal disini aja,aku juga mau tinggal
disini,kayaknya banyak teman disini."
"benar sekali Rima,disini kamu bisa bermain,belajar
bersama."[ucap Farah]
"kamu mau main sama mereka?,main sana,kamu tahu kan cara
berkenalan dengan baik."
''iya mah,aku main dulu ya.''
Rima pun beranjak dari sofa,segera mendekati sekelompok
anak-anak sebaya sedang bermain lompat tali dihalaman depan rumah.kesempatan
itu pun dipakai Mila untuk mulai berbicara tentang Kartika.
''ibu pasti sudah tahu tentang ayah kandung Rima.''
"iya,Nana dan Tika sudah menjelaskan semua nya."
"pasti Tika sangat membenciku,dua kali hatinya tersakiti
olehku.aku juga tidak dapat membayangkan semua ini bisa terjadi.tika mencintai
pria yang dulu pernah kucintai bahkan hubungan kami lebih dari sekedar kekasih
biasa.aku sangat mengerti perasaan tika saat ini."
"semua yang terjadi dalam hidup ini adalah sebuah
takdir,dari semua takdir itu pasti mengandung hikmah didalamnya,tinggal kita
sebagai manusia bisa atau tidak mengambil hikmah dari semua yang telah
terjadi.takdir antara kamu,Rio dan tika dipertemukan bukan tanpa maksud.ibu yakin,ada hikmah dibalik takdir kalian."
''walau aku tidak yakin berhasil,aku masih ingin mencoba.aku ingin menebus kesalahanku.ibu mau kan membantuku untuk bertemu Tika,aku hanya perlu bicara dengannya empat mata."
untuk kebaikan Kartika dan Mila,Farah bersedia membantu Mila mempertemukan mereka dirumah panti.hanya dengan alasan bahwa Farah ingin bertemu Tika dan Nana dalam acara makan bersama,Tika dan Nana memenuhi undangan itu tanpa curiga.tepat pulang jam kerja,mereka pun datang kerumah panti.
"terima kasih kalian mau datang.ibu kangen ingin kumpul bersama kalian.hari ini ibu sedang senang karena anak-anak ibu kembali berkumpul,untuk ibu punya inisiatif membuat acara ini.ayo kita langsung kemeja makan,anak-anak sudah berkumpul."
tanpa curiga,mereka pun menuju meja makan.Rima yang melihat Tika dan Nana terlebih dahulu,memanggil mereka dengan penuh senyum ceria.
"tante Tika,tante Nana!"[ucap Rima melambaikan tangan kearah tika dan nana]
Tika dan Nana pun terkejut melihat Rima dan Mila berada dirumah Farah.Mila menghampiri Tika dan Nana lalu menyapa mereka dengan lembut.
"apa kabar?,aku senang kalian mau datang.ayo kita duduk,ibu dan aku sudah masak banyak semata-mata untuk menyambut kami.tujuan ibu melakukan ini hanya untuk bersilahturahmi."
bersambung.....