Cinta kasih yang selalu ditebar oleh
Kartika membuahkan hasil yang tidak ternilai.dikala dirinya membutuhkan obat
hati banyak orang yang bersedia menolongnya walau tanpa permohonan pertolongan
dari orang –orang disekitarnya.bukan hanya Rita yang menginginkan Kartika
kembali bersama Rio,Nana pun menginginkan hal yang sama.melihat sahabatnya
murung setiap hari tanpa bisa berbuat sesuatu,membuat Nana diam-diam memastikan
bahwa sikap murung Kartika disebabkan kandasnya percintaan Tika dan Rio.diawali
menggeledah isi kamar Tika tanpa sepengetahuan Tika untuk mencari barang-barang
pemberian Rio.dan terbukti satu kotak berisi album foto Rio bersama Tika
disertai beberapa barang pemberian Rio tersimpan dalam lemari bawah ditutupi
beberapa tas diatasnya.Nana mengingat semua kebohongan yang terucap dari bibir
Tika ketika ia ingin melupakan Rio dengan membuang semua kenangan Rio.
‘’dasar pembohong.katanya
mau dibuang,tapi disimpan.bagaimana dia bisa melupakan cinta Rio kalau
kenangan-kenangannya saja tidak bisa dibuang.’’[ucap Nana dalam hati sembari
meneteskan air mata]
Nana segera bangun dari kesedihannya
saat mendengar panggilan Tika dari luar kamar,kemudian membuka pintu kamar.
‘’ganti baju lama
sekali,tuh makanannya sudah siap.’’[ucap Tika heran]
‘’cepat banget
masaknya,enak nggak nasi gorengnya.’’[ucap Nana dengan nada becanda lalu keluar
menuju meja makan bersama Tika]
‘’kan takut sahabatku yang
manja ini ngambek karena kelaperan.[menyiapkan piring lalu menuangkan nasi
goreng kepiring Nana].kalau bukan karena permintaan maaf,nggak mungkin aku bela
belain pulang kerja masakin buat kamu.’’
‘’terima kasih sahabatku
tersayang.kalau begini aku maafin kamu setulus hati.’’
‘’kamu juga harus janji
jangan beri tahu tentang foto itu ke ibu Farah.’’
Nana diam sejenak.
‘’gimana yaaaa!’’[ledek
Nana]
‘’kalau begitu makan nasi
goreng itu harus habis,minum saat kamu pulang kerumah.’’[mengambil segelas air
minum]
‘’bisa-bisa aku cegukan
terus sepanjang perjalanan kerumah,tega sekali.iya deh,nggak beritahu ibu
Farah.kamu juga harus janji nggak boleh galau lagi.katanya mau lupain dia.’’
‘’ya sudah,ayo kita
makan.’’
Seraya menyantap makanan
bersama Tika,dalam benak Nana mengatakan
‘’maafkan aku Tik,aku
berbohong.ini semua untuk kebahagiaan kamu.’’[ucap Nana dalam hati tersenyum
menatap Tika]
‘’gimana,enak
nggak?’’[tanya Tika]
‘’oh,sudah pasti enak
lah.kamu kan sudah kursus masak buat suamimu nanti kan.’’[ucap Nana
menyinggung]
‘’maksudku,suatu saat nanti
kamu pasti menikah kan,sama pria lain selain Rio.’’
Tika hanya tersenyum pahit
mendengar pernyataan terakhir Nana.dalam benak Tika mengatakan.
‘’mungkinkah aku bisa
menikah dengan pria lain selain Rio,apa mungkin aku juga bisa mencintai pria
lain seperti aku mencintai Rio.!’[ucap Tika dalam hati]
Seraya menunggu Rio pulang,Rita
merenungi setiap perkataan Farah yang menyatakan bahwa sebagai orang tua hanya
dapat menerima setiap keputusan anak dan hanya dapat mendoakan anak-anak
mendapat kebahagiaan lain.
‘’tidak mungkin Rio bahagia
bila saya pasrah ia menikahi Mila,tidak mungkin saya bisa menerimanya.saya
tidak bisa hanya diam saja,semua ini harus diselesaikan.’’[ucap Rita dalam
hati]
Rio pun pulang dan melihat
ibunya duduk termenung diruang tamu tanpa mengetahuii Rio sudah berada
dihadapannya.
‘’ibu!’’[tegur Rio]
Rita masih terdiam.
‘’ibu!’’[Rio memegang pundak
Rita]
Rita pun terbangun dari
lamunan.
‘’Rio!,kapan kamu
pulang,ibu tidak lihat kamu masuk!’’
‘’kenapa sih ibu melamun
seperti itu.’’[tanya Rio]
‘’ibu memikirkan kamu.sikap
kamu beberapa minggu belakangan ini,kamu murung terus.tidak seperti biasanya
kamu menceritakan hal-hal yang menyenangkan dan hal itu selalu tentang
Tika.setiap kamu bercerita tentang dia,senyum kamu itu sangaaat indah.ibu rindu
senyum itu.’’[Rita meneteskan air mata]
‘’kita tidak bisa
memaksakan seseorang untuk selalu bersama kita hanya untuk kebahagiaan kita
sendiri.mungkin Tika akan lebih bahagia dengan keputusan itu bu.jadi yang ibu
harus sekarang menerima pilihannya.’’
‘’lalu bila memang kamu
juga menerima keputusannya,kenapa sikap kamu seperti ini?’’
‘’aku sedang berusaha
menerima itu.tapi sangat sulit,sulit melepasnya dari hati ini.dan aku pun tidak
tahu sampai kapan aku bisa melupakannya.’’
‘’kalau memang kamu ingin
melupakannya dan menerima keputusannya dengan lapang dada,apa kamu akan
menuruti keinginannya juga.menikahi Mila?,itu alasan dia memutuskan kamu agar
kamu menikahi Mila.’’
‘’saat ini aku tidak bisa
memikirkan hal itu.’’
‘’sampai kapan,sampai kapan
kamu seperti ini.tidak ingin menikahi Mila juga tidak ingin berusaha meyakinkan
Tika kembali menerimamu.’’
‘’sudahlah bu,pembicaraan
ini tidak akan pernah ada ujungnya.aku masih bingung,saat ini yang kupikirkan
hanyalah pekerjaan,aku ingin bertanggung jawab selayaknya seorang ayah
menafkahi anakku,menyekolahkan anakku dan membesarkan anakku.[beranjak dari
sofa].aku masuk kekamar dulu bu.’’
Mendengar pernyataan Rita,ternyata perasaan
Rio tidak baik-baik saja.ia pun merasakan sakit bila harus kehilangan Tika
dihatinya.dalam benak,Rio menyimpan rindu besar terhadap Tika namun ia berusaha
kuat untuk bertahan menerima keputusan Tika.
masing-masing dari mereka mempertahankan diri lepas dari hubungan yang sudah tidak mungkin diteruskan walau harus menyimpan rindu terpendam yang begitu menyakitkan.namun tidak bagi orang-orang disamping mereka.Rita tak kuasa melihat anak kesayangannya tersiksa menahan semua rasa yang seharusnya tertumpahkan,begitu pun Nana sebagai sahabat karib Tika yang sangat mengerti Tika sejak mereka kecil,tidak dapat menahan kesedihan melihat Tika kerap menangis dibalik ruang kerjanya sembari menatap foto Rio.
Tidak menyerah mencari cara keluar dari masalah percintaan Rio dan Kartika yang menurut Rita belum usai,Rita bertekad mengunjungi Mila walau hati enggan menemui orang yang tidak disukai Rita.
''selamat sore Mila.''[sapa Rita serius]
''ibu!''[ucap Mila terkejut saat membukakan pintu melihat Rita dihadapannya]
''kamu tidak perlu tanya dari mana saya tahu alamat rumahmu ini.ada hal yang lebih penting yang ingin saya tanyakan padamu.''[ucap Rita masih dengan muka serius]
''kalau begitu kita bicara didalam.''
''kita bicara diluar saja.saya rasa anakmu tidak pantas mendengar pembicaraan kita.''
''baiklah kalau memang itu mau ibu.''
Mila mempersilahkan Rita duduk dibangku teras rumah.
''apa kamu ingin menikah dengan Rio?''[tanya Rita langsung tanpa basa-basi]
''sudah kukatakan sebelumnya,aku tidak pernah memiliki niat untuk menikah dengannya.tujuanku adalah Rima.''
''kau sangat ingin membahagiakan anakmu bukan!,ia bahagia dipertemukan ayah kandungnya.bila ia ingin mempunyai ayah dan ibu dalam satu atap,apa kau akan memenuhi permintaannya?''
Nana hanya diam terkejut mendengar pertanyaan yang sangat sulit dijawabnya.sebagai seorang ibu ia ingin membahagiakan anak kesayangannya,Mila sudah melakukan satu permintaan Rima yaitu menghadirkan ayah kandungnya dan tidak menutup kemungkinan Rima meminta Mila dan Rio menjadi sepasang suami istri selayaknya keluarga utuh.
ditempat lain,Nana mulai menjalankan misi selanjutnya setelah menyelidiki penyimpanan Kartika tentang Rio.kini Nana mengunjungi Rio saat pulang dari kantor.tepat disaat Rio keluar kantor,Nana melihat Rio dengan tatapan serius begitu pun reaksi Rio.
''Nana,apa kabar?''[sapa Rio tersenyum]
''aku datang kesini hanya ingin bertanya,apa kau akan menikahi Mila?''[tanya Nana tanpa membalas senyum Rio]
''apa semua orang suka aku menikahinya.kenapa hanya pertanyaan itu yang selalu ditujukan padaku.''
''karena mereka menunggu jawabanmu,menunggu kepastianmu agar mereka tidak lagi mengharapkannmu.''
''kalau aku jawab tidak akan pernah menikahi Mila,apa semuanya akan berubah,apa sahabatmu itu juga akan berubah pikiran,apa cinta ku akan kembali?''
''kalau begitu rubah pikirannya,dapatkan cintamu kembali,jangan hanya diam menerima nasib.aku yakin Tika belum melupakanmu,bahkan aku yakin seribu persen,Tika tidak bisa melupakanmu.ia hanya ingin menyerah,ia ingin menyerahkan kebahagiaannya untuk orang lain.kalau kau percaya aku,temui Tika.ia pasti akan menangis melihatmu.''
bersambung...