Kartika dan Mila datang
kerumah farah,betapa terkejutnya mereka melihat Mila dengan Rima duduk diantara
anak-anak panti.Rima yang melihat lebih dulu,menyapa Nana dan Kartika dan
mengajak mereka duduk bersama,Mila pun menyambut mereka dengan senyum.Mila
beranjak dari kursi mendekati Kartika.
"apa kabar?,aku senang kalian mau datang.ayo kita duduk,ibu dan aku sudah
masak banyak semata-mata untuk menyambut kita.tujuan ibu melakukan ini hanya
untuk bersilahturahmi."[ucap Mila manis]
"maaf,aku tidak bisa.na,kamu saja disini,aku
pulang dulu."[ucap Tika sedikit kesal]
"Tika!"[tegur Farah]
"maaf bu."
Tika
pergi tanpa menjelaskan alasan pasti.dibalik rasa heran Rima dan anak panti
lainnya mengenai sikap Tika.Farah,Nana dan Mila tahu pasti alasan Tika tidak
dapat bertahan dengan situasi yang kini dihadapinya.Farah pun mengejar
Kartika.
"Tika,menghindari masalah bukan cara baik untuk
menyelesaikannya."
"kami tidak punya masalah,jadi untuk apa aku
menghindar,aku hanya.....tidak bisa melihat Mila untuk sekarang ini."
"kalau memang diantara kalian sudah tidak ada
masalah,kenapa kamu tidak bisa melihat wajahnya,kenapa kamu harus
menghindarinya![Farah mendekati Tika].ibu tahu perasaan kamu saat ini,tapi
masalah harus diselesaikan tidak baik diabaikan.dengarkan Mila untuk sekali ini
saja.ia memberanikan diri datang kemari meminta bantuan ibu untuk mempertemukan
mu dengannya,sudah jelas ada hal yang ingin ia katakan padamu.untuk hasilnya
nanti semua keputusan tetap ditanganmu.ibu akan selalu menukungmu.ibu mohon kali
ini."
Kartika
diam sejenak,dengan berat hati ia menerima ajakan Mila bicara empat mata.setelah Nana berhasil mengajak Rima melihat-lihat suasana kamar anak panti,Mila menemui Tika yang sudah duduk ditaman belakang rumah.
“tidak salah aku
meminta bantuan ibu farah,hanya ibu Farah yang dapat membujukmu.”
“aku menjaga
perasaan ibu Farah,ia sudah kuanggap sebagai ibu dan sudah semestinya anak
mendengarkan perkataan ibunya.apa lagi
yang ingin kau bahas dengan ku sampai
harus merepotkan diri menyusun rencana seperti ini.”
“aku dengar
berakhirnya hubunganmu dengan Rio karena aku dan anakku.itu memang benar,secara
tidak langsung aku penyebab berakhirnya
hubungan kalian,tapi bila kau mengakhiri hubungan kalian karena kau tidak bisa
menerima Rima,itu tidak baik.secara tidak langsung kau menyuruh Rio memilih
antara rima dan dirimu.aku pun terbebani dengan pernyataanmu bahwa kami harus bersatu
demi kebahagiaan Rima.kau tidak tahu pasti keinginan Rima,hanya aku yang
mengetahui keinginan dan kebahagaiaan anakku dan anakku pun mengetahui
kebahagiaanku.ia bukan anak egois dan aku pun bukan ibu yang memanjakan
anak.kami berdua bisa saling mengerti.”
Tika terperangah mendengar pernyataan Mila.
“untuk itu aku
memintamu,jangan paksa hatimu menutupi rasa cinta yang masih tertanam.kau selalu
seperti itu,berusaha menjadi pengalah,mengorbankan perasaan sendiri,memendam
rasa sakit sendiri hingga akhirnya menyalahkan orang yang membuatmu sakit
hati.jika saat itu kau bilang tidak ingin aku pergi,tidak ingin aku diadopsi
orang dan tidak diam saja,mungkin aku tidak menggantikan posisimu.sekarang,kau
ingin mengulang lagi,kau membiarkan hatimu sakit untuk membahagiakan Rima
dengan bersatunya aku sebagai suami istri bersama Rio.aku tidak mau,aku tidak
mau bahagia diatas penderitaan orang lain lagi,aku tidak mau kamu menjadi
pahlawan yang penuh luka dihatimu.cinta tidak bisa ditukar,Tik.cinta yang
kutahu adalah sebuah keegoisan,aku sudah egois meninggalkan Rio demi cinta
baruku,aku egois demi rasa cinta ku terhadap Rima meminta Rio bertanggung jawab
atas Rima hingga tidak kusadari, ada hati lain yang terluka.”[Mila meneteskan
air mata]
Tika pun hanya dapat meneteskan air mata tanpa
mengeluarkan kata-kata.
“aku ingin
menyesal atas semua yang sudah terjadi,tapi buat apa disesali,semua sudah
terjadi.tapi aku juga tidak ingin hanya berpasrah,aku ingin melakukan apa yang
aku bisa untuk mengembalikan hubungan kalian.jika hanya itu alasanmu,aku sudah
katakan aku tidak akan menikah dengan Rio,Rima tidak akan bersedih hanya karena
kami tidak bersatu dalam ikatan pernikahan.anak seumur Rima hanya butuh kasih sayang
dari kedua orang tuanya dan pendidikan yang layak.tanpa ikatan pernikahan,aku
dan Rio pasti mampu membahagiakan Rima.jika kami dipaksa bersatu,belum tentu
rima akan bahagia,karena sesuatu yang dipaksa pasti tidak akan berjalan
baik,akan ada keributan,akan ada hal-hal
yang membuat Rima terganggu dan bisa memperburuk perkembangan Rima.lebih baik
seperti ini,mengurus Rima bersama tanpa harus satu atap,tanpa ada ikatan
apapun.lagi pula Rima terdaftar sebagai anak Didi suamiku,akte kelahirannya
tertulis nama ayah Didi,dan aku tidak berencana untuk merubahnya,Rio pun tidak
mengusik hal itu.seharusnya kau pun juga tidak mengusik hal itu.masa depan
kalian yang harus kalian pikirkan.aku yakin Rima menerimamu,karena aku selalu
terbuka dengannya mengenai hal yang harus ia ketahui termasuk kekasih Rio.Rima
sudah tahu siapa kamu,ia pun tahu alasan aku tidak bisa bersama Rio yang pasti
Rima sudah mengerti.jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun.jika kau tidak
percaya padaku,bicaralah dengan Rima,anak kecil tidak mungkin berbohong tentang
perasaannya.”
Tika terpaku
mendengar pernyataan Mila hingga pembicaraan usai. Mila,Rima serta Nana
sudah pulang lebih dulu,Tika masih terpaku masih dengan linangan air mata.Farah
pun mendekati Kartika.
“semua keputusan
ada ditanganmu.ibu hanya menyarankan,gunakan hatimu untuk memilih,karena kata
hati selalu jujur.”
Tika bersandar dibahu Farah.
“aku bingung bu.[meneteskan air mata].aku takut.Mila benar,aku takut berada
diantara Rima dan Mila.”
“kamu tulus mencintai Rio dan kamu yakin Rio juga tulus mencintai kamu?”
“kenapa ibu bertanya hal itu?”
“tanya kepada hati kecilmu,jika memang cintamu tulus,cinta Rio juga
tulus,kenapa harus ada perasaan takut.jadilah dirimu sendiri,jadilah wanita
yang dicintai Rio,yang mempercayai Rio,dengan begitu segala rasa takut akan
tertutupi dengan besarnya cintamu terhadap Rio.Rio tidak takut mencintaimu,ia
yakin ingin menikahimu,ia tidak takut dengan masalah yang ia hadapi,ia juga
tidak takut dengan kekuranganmu.”
Kartika menyerap setiap kalimat yang Farah utarakan,ia pun kembali
mengingat masa-masa pertama kali mengenal Rio hingga Rio memberanikan diri
membuka semua masa kelamnya bersama sejumlah wanita.dengan segala kisah masa
lalu Rio yang dapat membuat wanita mundur untuk mengenalnya lebih dalam,namun
tidak bagi Kartika.Kartika mau mendengar semua pengakuan Rio,Kartika mau
membuka hatinya untuk menerima Rio masuk kedalam kehidupannya hingga Kartika
menerima pernyataan cinta rio tanpa ada rasa takut atas predikat yang melekat
dikehidupannya.cinta Rio pun diuji dengan datangnya penyakit Kartika yang sangat
berat hingga menguras air mata dan emosi,ketika Kartika divonis mengidap
penyakit kanker rahim,ketika Kartika putus asa akan hidupnya,Rio tetap berada
disisinya,membangkitkan semangat hidupnya,membuat Kartika yakin untuk sehat dan
tetap bersamanya dengan kondisi apapun.Rio masih memiliki tekad menikahi
Kartika disaat Kartika bukan lagi seorang wanita seutuhnya,disaat masalah Mila
datang,disaat Kartika mundur perihal kenyataan yang terungkap.Rio masih
memiliki harapan bersama Kartika.semua kenangan itu masih terniang jelas di
otak Kartika.
bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar